TORAJA UTARA - Gencarnya pembahasan materi usulan interpelasi di DPRD Toraja Utara, Dinas Pendidikan tidak dilibatkan dalam merotasi jajaran kepala sekolah hingga guru guru, Kamis (21/4/2022).
Hal tersebut diketahui kemarin dalam lanjutan rapat pimpinan diperluas DPRD Toraja Utara, saat pemkab diminta memberikan penjelasan terkait mutasi kepala sekolah penggerak sehingga kabupaten Toraja Utara mendapatkan sanksi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Mendampingi Wakil Bupati Toraja Utara dan Sekda saat memberikan penjelasan, Oktovianus selaku Kasubag Kepegawaian dinas Pendidikan menjelaskan jika hal mutasi atau memindahkan kepala sekolah dan guru, dinas pendidikan tidak di libatkan.
Sehingga polemik ini pun menjadi pertanyaan besar di DPRD Toraja Utara, jika siapa punya andil dan kewenangan merotasi kepsek penggerak sampai pemkab Toraja Utara di kenai sanksi dari Kemendikbudristek.
Namun itu polemik hal mutasi kepsek dan guru secara massal sehingga berimbas kepada termutasinya kepsek penggerak akhirnya mulai terbuka secara terang benderang.
Diketahuinya siapa punya andil, secara gamblang staf khusus Bupati Toraja Utara, bidang Pendidikan, Salvinus Patiung, mengakui dan menjelaskan jika mereka punya andil selama ini.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Pernyataan tersebut di sampaikannya dalam rapat Komite SDN 8 Rantepao, yang dilaksanakan pada Kamis (24/3/2022) yang di hadiri para orang tua siswa.
Selain sebagai staf khusus Bupati Toraja Utara, Salvius Patiung, juga menjelaskan jika dirinya sebagai kepala sekolah SMP KHATOLIK Pato Nonongan, sekaligus sebagai ketua Komite SDN 8 Rantepao.
Dalam rapat Komite SDN 8 Rantepao yang dilaksakan itu, Salvinus Patiung, mengatakan jika persoalan mutasi guru dan kepsek secara massal, itu mereka atau dirinya punya andil.
Salvinus Patiung mengatakan bahwa kalau bapak ibu mau bertanya mengenai guru, kepala sekolah, boleh tanya tanya kepada saya. Kenapa itu, kenapa ini, supaya dijelaskan.
"Karena kamilah ini yang merotasi guru guru besar besaran selama ini", ungkap Salvinus Patiung.
Selaku staf khusus Bupati Toraja Utara, bidang pendidikan, Salvinus Patiung, juga mengatakan secara gamblang kalau tidak ada sekolah di dalam kota yang sama di SMPN 2 Balusu.
"Supaya saya perkenalkan, yang di SMP Negeri 2 Rantepao, pak Tarto namanya. Dari kampung juga, di SMP Negeri 2 Balusu", tuturnya.
Lanjutnya, kalau kamu lihat di video, sekolah yang paling indah, paling bersih di kampung di SMP Negeri 2 Balusu.
"Mana ada di kota seperti itu, biar kita tidur di kamar mandinya, tidak ada bau bau", bebernya.
Menurut Salvinus Patiung, bahwa itu semua sudah dipetakkan orang orang yang bisa berkompetisi atau bisa bekerja baik, bisa melayani anak anak dengan baik. Kemudian guru gurunya itu di sebarluaskan, di segarkan. Kalau terlalu lama di situ di segarkan.
(Widian)